Nairobi (ANTARA News) - Kenya melarang penyelenggaraan pertandingan sepak bola pada malam hari di seluruh negeri itu, setelah serangan baru-baru ini terhadap satu pusat pertokoan di ibu kota negeri tersebut.

Serangan itu, yang menurut pernyataan resmi menewaskan 67 orang meskipun jumlah tersebut diperkirakan bertambah setelah reruntuhan dibersihkan. Serangan itu membuat negara itu menyusun kembali prosedur keamanannya.

"Rakyat lupa dengan sangat cepat. Namun saya ingin meyakinkan anda bahwa langkah keamanan yang akan kami lakukan akan bersama kita untuk waktu lama. Kami akan mengevaluasi langkah keamanan selama satu atau dua tahun," kata Presiden Federasi Sepak Bola Kenya (FKF) Sam Nyamweya kepada wartawan di Nairobi, Kamis.

FKF telah melakukan serangkaian langkah khusus yang akan menjamin keselamatan massa di berbagai stadion di seluruh negeri tersebut selama pertandingan sepak bola untuk menangkal tindakan teror.

"Kami berbicara kepada pemerintah mengenai perlunya menciptakan  pengamanan khusus untuk masyarakat," kata pemimpiN FKF tersebut, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi.

Nyamweya menyampaikan ketidak-puasan dengan cara penanganan keamanan olahraga di negeri itu, dan menambahkan sudah tiba waktunya untuk melakukan pendekatan baru.

"Mulai akhir pekan ini, semua penonton harus menjalani pemeriksaan tubuh dan juga akan ada anjing pelacak untuk membantu pemeriksaan keamanan," katanya.

Lembaga olahraga itu juga menyatakan tak ada kendaraan yang akan diperkenankan berada di dalam stadion, sementara penggemar dilarang berkeliaran di luar stadion.